Get a sneak peek at whats next for Permanent Hazards on our April 7th Office Hours!

Locked

Road Type (Indonesia)

Post by trev1881
Hi All

Wazer di Indonesia sudah semakin banyak, jalan yang terbentuk serta peta juga semakin kompleks. perlu penyeragaman dalam pengkategorian jalan di Indonesia sudah dirasa perlu saat ini, agar para editor baik yang sudah ada dan yang akan bermunculan bisa mempunyai pedoman yang sama.

Situasi dan kondisi jalan di Indonesia sangat berbeda dengan negara-negara lain, baik peruntukan, fungsi dan lain sebagainya. Jika Map Waze yang tersedia diadopsi langsung kepada kondisi jalan yang ada perlu diadakan penyesuaian. Untuk itu kita liahat terlebih dahulu peruntukan jalan yang ada di Indonesia

Peruntukan jalan di wilayah Indonesia menurut UU no 38 tahun 2004 tentang Jalan:

I. Jalan Umum
Dikelompokan menjadi:

1. Sistem
a. Jalan Primer: Distribusi Lingkup Nasional
b. Jalan Sekunder: Distribusi Lingkup Perkotaan

2. Fungsi
a. Jalan Arteri : melayani angkutan utama (jarak jauh)
b. Jalan Kolektor: melayani angkutan pengumpul atau pembagi (jarak sedang)
c Jalan Lokal: melayani angkutan setempat (jarak dekat)
d. Jalan Lingkungan: melayani angkutan lingkungan (jarak dekat)

3. Status
a. Jalan Provinsi: merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antaribukota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol. (Jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi)
b. Jalan Kabupaten: jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota. (Jarak sedang, kecepatan rata-rata rendah)
c. Jalan Kota: jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibukota kecamatan. (Jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah)
d. Jalan Desa: jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antar permukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.

4. Kelas
a. Jalan bebas hambatan
b. Jalan raya
c. Jalan sedang
d. Jalan kecil

II. Jalan Khusus
->bukan diperuntukan bagi lalu lintas umum. Dengan kata lain jalan untuk keperluan pribadi.

Dari 4 pengelompokan jalan umum yang diterapkan oleh pemerintah (tidak termasuk jalan khusus), penerapan yang paling mendekati untuk diterapkan pada peta di waze adalah dengan menggunakan pengelompokan dengan Kelas berdasarkan Status jalan yang ada di Indonesia

Pada Waze, tipe jalan yang bisa dilalui dengan kendaraan (bermotor) dan bisa dipergunakan untuk Routing Navigasi ada 7:

Highways:
Freeways, Major Highways, Minor Higways & Ramp

Streets:
Primary street, Street & Service Road

Tipe Jalan yang bisa dilalui dengan/tanpa kendaraan dan tidak bisa dipergunakan Routing Navigasi ada 3:

Other-Drivable
Dirt Road/4X4 Trail, Parking Load Road dan Private Road

Ada juga beberapa tipe tambahan:

Non Drivable:
Walking Trails, Pedestrian Boardwalk, Stairway, Railroad & Runway/Taxiway

Penerapan Waze Roads di Indonesia (Guide):

1. Freeway:
Pada dasarnya penerapan freeway adalah sebagai jalan bebas hambatan baik berbayar maupun tidak. Waze Indonesia menerapkan penggunaan kategori ini HANYA untuk jalan-jalan Tol (kelas bebas hambatan) di Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_jal ... _Indonesia
ciri-ciri utama:
* Wajib menggunakan dua jalur bolak-balik. Baik ada pembatas secara fisik maupun tidak.
* Tidak ada persimpangan jalan langsung, selain simpang susun.
* Tidak ada lampu APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas), atau bahasa sehari-harinya: Lampu Merah :p
*Tidak ada rambu lalu lintas: STOP.
* Tidak boleh berhenti & parkir (selain keadaan darurat).
* Berhenti (sesaat) hanya pada saat melakukan pembayaran di Gardu Tol.
* Ada minimum dan maksimum kecepatan kendaraan
* Akses terbatas (Pejalan Kaki, Sepeda tidak diperbolehkan masuk)
* Akses masuk dan keluar jalan ini harus melalui katagori jalan: Ramp. Termasuk akses keluar masuk Rest Area.
* Bila opsi Avoid Major Highways pada Gadget dicentang, jalan ini akan terhindar dari Routing Navigasi.

catatan:
Di Indonesia saat ini opsi untuk Avoid Toll Roads belum ada/diberlakukan -demikian juga dengan Gas Prices-, Efek sampingnya adalah jika kita ingin menghindarkan jalan tol dari routing navigasi, kita bisa mencentang opsi Avoid Major Roads saja. Sampai saat ini saya terus berinteraksi dengan waze support agar opsi tersebut bisa diberlakukan di Indonesia.

HIGHWAYS
Kategori jalan ini di Waze diberlakukan untuk sistem jaringan antar kota dalam satu Negara Bagian (State Highways) ataupun antar negara Bagian pada beberapa negara yang menganut sistem pemerintahan negara Serikat, berhubung Indonesia adalah negara kesatuan kita menyebutnya sebagai Jalan Provinsi, antara satu kota ke kota lainnya, maupun satu provinsi ke provinsi lainnya.
Perbedaan mendasar antara Major Highways dan Minor Highways terletak pada penggunaan maksimal yang bisa dimanfaatkan terhadap akses sekeliling dari Highways tersebut. Dimana Minor aksesnya lebih banyak terhadap keadaan sekelilingnya dari Major, akan tetapi Major (biasanya) lebar jalannya lebih besar dari Minor, dikarenakan fungsi/manfaat utamanya adalah fokus transportasi dari satu lokasi ke lokasi tertentu saja, transit dipertengahan jarang dilakukan uleh para penggunanya. Situasi Major ini mirip seperti Freeway tapi dengan akses sedikit lebih luas darinya.

2. Major Highway
Ciri-ciri utama:
* Wajib menggunakan dua jalur bolak-balik. Baik ada pembatas maupun tidak.
* Akses keluar masuk tanpa harus melalui Ramp.
* Persimpangan biasanya melalui Primary Street atau Highways lainnya. Jika ada katagori jalan lain akses mungkin terbatas (jalan khusus).
* Terkadang terdapat lampu APILL bahkan Zebra Cross akan tetapi minim sekali.
* Bisa dilalui oleh kendaraan roda dua (pada jalan-jalan tertentu),
* Tidak adanya:
- rambu lalu lintas STOP.
- akses keluar masuk jalan ke Perumahan
- akses keluar masuk ke Tempat parkir
- Perumahan atau perkantoran yang langsung bersinggungan dengan jalan. Harus ada tipe jalan dengan katagori lain (Jalan Kolektor) yang paralel untuk akses ke lokasi tersebut.
* Ruas masing - masing jalan sudah tetap/ fix, dengan kata lain tidak bisa di pakai untuk berlawanan arah, baik pada jam-jam tertentu (contoh: sistem buka tutup jalur Ciawi-Puncak-Cipanas pada hari sabtu/minggu), atau jalan-jalan yang secara khusus diberlakukan atas instruksi petugas/polisi untuk situasi tertentu.
Di beberapa negara jalan seperti ini dikenal dengan istilah "Suicidal Lanes". Di Indonesia mulai populer dengan istilah "Contra Flow" untuk penggunaan jalan seperti ini. http://id.wikipedia.org/wiki/Jalur_berlawanan_arah
*Bila opsi Avoid Major Highways pada Gadget dicentang, jalan ini akan terhindar dari Routing Navigasi.

catatan:
Tipe jalan seperti ini minim di Indonesia. Dikarenakan jalan di Indonesia biasanya mempunyai akses langsung (bahkan di pinggir jalan) tanpa adanya jalan lain untuk aksesnya. Di Jakarta saya mencatat tipe sepeti ini ada pada ruas Bundaran HI - Patung Pemuda - CSW (semuanya jalur cepat) saja yang bisa dipergunakan tipe jalan ini. Ruas Bundaran HI - Istana Merdeka sudah tidak bisa dipakai lagi dikarenakan dihapusnya jalur lambat pada jalan tersebut.
Kurang lebih begitulah gambaran situasi dan kondisi jalan jika ingin diterapkan pada tipe Major Highways. Ruas-ruas jalan tersebut hanya contoh saja, penggunaan ruas major highways pada ruas tersebut tidak cocok karena hanya jalan ini terdapat di dalam kota saja dan bukan merupakan penghubung satu kota/provinsi ke kota/provinsi lainnya.

Perbaruan (ci2212):
Per 16 Maret 2014, Major Highway dipakai pada pemetaan Sistem Jaringan Jalan Nasional Indonesia di Waze Map Editor, dan hanya pada Jalan Nasional. Jalan Tol tetap memakai jenis jalan Freeway. Adapun format Major Highway pada Jalan Nasional agak berbeda yaitu:
  1. 1. Jenis Jalan yang dipakai: Major Highway https://wiki.waze.com/wiki/images/a/aa/ ... ghways.png
    2. Nama Jalan / Kota: Pakai nama jalan yang sudah tertera. Kalau belum, gunakan informasi jalan menghubungkan kota apa. Contoh: "Jalan Raya Bengkulu - Mukomuko". Nama Kota mengikuti keberadaan segmen jalan tersebut. Jika ragu, pilih None
    3. Lock Level 3 untuk jalan yang belum lengkap, level 5 yang sudah 100% lengkap.
    4. Menggunakan dua jalur bolak-balik selama hal itu memungkinkan (jarak antara jalan >= 15 meter). Gunakan segment yang sudah ada sebelumnya untuk splitting road sehingga data jalan tetap tersimpan dan proses updating database lebih cepat dan lancar.
    5. Gunakan acuan pemetaan jalan Nasional dari Dirjen Perhubungan Darat dan Dirjen Bina Marga. Kalau ada acuan lain yang lebih baik, silakan di posting.
Penggunaan Major Highway pada segment diluar data Jalan Nasional akan dihapus tanpa pemberitahuan.

3. Minor Highway
Jalan Antar Provinsi:
Minor highways tidak tergantung pada lebar atau kecilnya jalan (hati-hati jangan terjebak pada penggunaan istilah Highways) akan tetapi lebih pada pemanfaatnya untuk akses dalam maupun antar kota, kabupaten maupun provinsi (AKAP) di Indonesia. Beberapa jalan utama pada kota bisa menggunakan tipe jalan ini.

penerapan pada waze:
* Bisa hanya satu jalur jalan (satu maupun dua arah) saja, dua jalur bolak-balik bukan merupakan sesuatu yang wajib (tergantung situasi jalan http://www.waze.com/wiki/index.php/Spli ... o-Way_Road ).
* Jalan tidak selalu lurus, terkadang zig zag (sering terjadi di wilayah pegunungan)
*Akses persimpangan bisa langsung melalui tipe jalan apapun yang ada di Waze (kecuali Freeways)
*Tidak masalah jika jalan langsung bersinggungan dengan Rumah, Perumahan ataupun Perkantoran/lokasi bisnis tanpa harus melalui jalan kolektor.
*Jalan tipe ini bisa melintas di dalam kota/kabupaten.
*Di Indonesia sering diterapkan pada jalan Tipe Flyover ataupun Underpass
*Bila opsi Avoid Major Highways pada Gadget dicentang, Minor Highway TIDAK akan terhindar dari Routing Navigasi (tetap bisa terpakai).

4. Ramps:
Tipe jalan ini dipakai pada:
*Akses masuk dan keluar jalan berkategori Freeways (WAJIB)
*Akses masuk dan keluar pada jalan bertipe Highways ke Rest Areas & Parking Lot (tidak wajib).

Tipe jalan ini tidak dipakai pada:
-Putaran balik (U-turn)
-Jalan yang tunggal (satu ataupun dua jalur) yang berdiri sendiri.
-jalan kolektor terhadap yang bertipe -sesama atau dibawahnya- "Streets" (Primary, Streets & Service Roads)

catatan:
Penting untuk mengakses ini http://www.waze.com/wiki/index.php/Junction_Style_Guide untuk lebih memahami Geometri dan Instruksi Arah (Turn Instructions) mengenai Ramp ini. Masalah sudut derajat dalam penggunaan ramp sering menimbulkan permasalahan saat routing pada navigasi.


STREETS

Ada 3 tipe jalan yang ada pada tipe jalan ini, kesemuanya bisa digunakan untuk Routing.

5. Primary Street:
Merupakan jalan utama (Major Roads) yang ada pada setiap kota:
*cukup banyak ditemukan APILL
*Bisa digunakan sebagai penghubung antar kecamatan atau desa
*Beberapa Real Estate / Perumahan yang menerapkan sistem Cluster bisa menggunakan jalan ini sebagai jalan utama.

6. Street:
Jalan beraspal yang bisa dilalui kendaraan di dalam suatu kota. Jika saat editing tidak/belum yakin atas katagori jalan yang akan dipilih, bisa menggunakan tipe jalan ini sebagai jalan awal. Tipe Jalan ini suatu saat bisa meningkat atau pun menurun sesuai kondisi.
Saat melakukan Pave Roads pada gadget, default awal jalan yang dihasilkannya adalah tipe ini.

7. Service Roads
Jalan yang lebih sedikit trafficnya maupun lebar jalannya dibandingkan dengan Street biasa. Dengan kata lain jalan yang lebih kecil TAPI masih bisa dilalui kendaraan baik mobil ataupun motor, karena tipe jalan Service Roads tetap bisa digunakan dalam Routing Navigasi.
Beberapa situasi bisa dipakai sebagai jalan penghubung antara jalan biasa ke lokasi parkir di pusat-pusat bisnis tertentu.
Penggunaan Service Road juga digunakan pada jalur kapal ferry (opsi toll roads dicentang). Cara seperti ini diterapkan oleh para editor di United Kingdom.

TIPE LAIN

8. Dirt Road
Jalan yang tidak beraspal. Tipe jalan ini akan muncul di gadget tapi nama dari jalan tersebut tidak akan ditampilkan.
Ada tiga opsi yang bisa dipilih pada gadget yang akan menentukan tipe jalan ini akan digunakan routing atau tidak. Posisi default berada pada "Don't Allow".

9. Parking Lot Roads.
Sesuai dengan namanya, tipe jalan ini digunakan pada lokasi parkiran terbuka dengan ruang yang cukup. Pembuatannya cukup dilakukan pada ruas utama jalan parkiran saja, tidak pada setiap jalur parkiran yang ada. http://www.waze.com/wiki/index.php/Best ... rking_Lots
Parking lot tidak bisa digunakan pada tujuan akhir dari routing, tetapi bisa digunakan saat awal routing ke suatu lokasi tertentu.

10. Private Roads
Di Indonesia tipe jalan ini termasuk dalam pengelompokan jalan khusus, pribadi atau dengan akses terbatas seperti:
Sekolah, Universitas, fasilitas militer/pemerintahan, perkantoran dengan akses tertentu.
Penggunaan routing sama seperti parking lot.
Saat membuat tipe jalan ini sebaiknya disekeliling jalan ini juga bertipe yang sama.
Jika terlalu dekat posisi gps bisa berpindah dan akan mempengaruhi otomat traffic reports dari waze.


NON DRIVABLE

Selain 7 jalan utama dan 3 jalan tambahan yang ada, waze juga memasukan katagori jalan yang tidak bisa dilalui kendaraan pribadi pada petanya.
Sepertinya aneh, karena waze menganjurkan penggunaan aplikasi ini untuk digunakan pada kendaraan pribadi.
The Waze map was started in many countries by importing publicly available road data.
Beberapa negara seperti India, Jepang dan lainnya telah disediakan Pre-Maps/Base Maps oleh Waze, dimana jalan tersebut tergolong mentah, artinya semua pre-installed jalan baik yang bisa digunakan oleh kendaraan maupun tidak, berkatagori satu: Streets. Pada Base maps tersebut terdapat katagori non-drivable road ini termasuk railroad & Taxiway, serta persimpangan yang belum diatur arahnya (turn restriction). Editor bisa mengkatagorikan "map mentah" tersebut untuk dipilah-pilah menjadi drivable sekaligus non-drivable sekaligus mengatur turn restriction dan level nya. Inilah salah satu hal mengapa non-drivable road dimasukan kedalam aplikasi ini. Agar jalan kereta api tidak digabung dengan jalan biasa dll.
Fungsi lainnya non-drivable road ini bisa difungsikan seperti halnya Landmark/POI, sebagai pelengkap informasi pada peta Waze ini.
Baik tipe jalan Walking Trails, Pedestrian Boardwalk dan Stairway tidak akan saya jelaskan disini karena semuanya sudah jelas.
Sedikit catatan pada:

Runway/Taxiway
Tipe jalan ini digunakan untuk pesawat terbang dan jalan dengan katagori ini tidak muncul di gadget, hanya pada Live Maps dan WME saja.

Rail Road.
Ini adalah jalan kereta api. Bagi para editor, pembuatan jalan ini cukup ditulis dengan "Rel Kereta Api", tidak perlu diberi nama "Rute Kereta Api jurusan xxx", dan tidak perlu diberi nama kota (kolom City tercentang None)
jalan dengan katagori railroad ini tidak muncul di gadget. Hal ini ada positif dan minusnya. Positifnya adalah posisi gps tidak akan terganggu bila lokasi rel kereta api dekat dengan jalan, Minusnya: bagi user yang menggunakannya saat di kereta api, saat melihat tampilan di gadget tidak ada jalan samasekali biasanya berinisiatif untuk mem Pave Road jalur kereta tersebut, padahal sebenarnya sudah ada, hanya tidak tertampil di gadget.
Penting: Jangan pernah Paving Road jika ber waze ria dengan Kereta Api!
Efek GPS point yang dihasilkan, jika berdekatan dengan jalan utama sedikit banyak bisa membingungkan para editor yang terbiasa bekerja dengan mengandalkan GPS Point tersebut.
Hasil Pave Road pada Kereta Api tersebut tidak otomatis menjadi railroad tapi menjadi street saat keluar Map Updates terbaru. Hampir setiap minggu di pulau jawa saya selalu membersihkan hasil pave record hasil kreasi wazer dengan kereta api ini.
Intinya Waze melarang penggunanya untuk menggunakan aplikasi ini untuk digunakan pada kendaraan umum bersifat fixed ini.

Demikian pedoman singkat yang bisa digunakan para editor di Indonesia. Jika ada hal-hal yang kurang akan saya edit/koreksi nantinya.

Semoga bermanfaat bagi perkembangan waze di Indonesia.

Happy Wazing!

trev
trev1881
Waze Local Champs
Waze Local Champs
Posts: 118
Has thanked: 15 times
Been thanked: 132 times

POSTER_ID:320416

1

Send a message
https://i1278.photobucket.com/albums/y5 ... a7ae8d.png
Country Manager & Forum Moderator for Indonesia
iOS 9.0.2 - OSX 10.11.6