HS-168 wrote:Salam..
Para pengguna waze dan editor.
Seperti sudah saya tulis di topik yang lain, bersama ini saya mohon penjelasan ttg jenis jalan yang ada dalam waze, seperti major highway, minor highway, primary street, street, road, private road dsb. Karena saat ini di Indonesia tidak mengenal jenis jalan seperti itu. Saya coba lihat dan sesuaikan dg UU lalu lintas angkutan jalan, tp nggak nyambung.
Seperti contoh berikut : jalan di daerah kompleks tertutup bukanlah jalan umum, sehingga saya mencoba mengedit jalan dikompleks saya dengan mengkatagorikan private road. namun mungkin ada yang mengubah kembali menjadi "street". Tentunya hal ini menjadi rancu krn padanan dari street atau road adalah jalan, sedangkan jalanan di dalam kompleks tertutup adalah bukan jalan umum. jalan kompleks dapat menjadi jalan umum jika jalan tsb sdh dilalui oleh lalu lintas umum dan dibiayai oleh pemerintah. Lalu bagaimana dengan gang atau lorong ?
Demikian pula dengan jalan lain. spt contoh jalan Adhyaksa di daerah Karang Tengah Raya jakarta selatan. Jalan itu termasuk kategori Primary street di mana padanan katanya adalah "jalan utama", apakah memang jalan adhyaksa yang dulunya hanya merupakan jalan kompleks itu layak jadi primary street / jalan utama ?
Saya menyarankan, bagaimana jika kita menggunakan sistem jalan yang ada di Indonesia saja, sehingga tidak menyulitkan bagi pengguna waze lain yang ingin mengedit jalan disekitarnya atau jalan yang sdh dipahami benar karena sering dilalui. Ada satu hal yg lain dr sistem jalan di negara lain yaitu di Indonesia ada sistem kelas jalan. Kelas jalan inilah yang juga digunakan untuk menentukan hak prioritas kendaraan, terutama jika ada kecelakaan lalu lintas.
Demikian saran, sekiranya ada tanggapan, diucapkan terima kasih.
HS-168
Dear wazer HS-168
Terima kasih atas saran-saran anda tersebut.
Perlu juga anda ketahui bahwa garis besar tentang penggunaan dan pengkategorian jalan pada waze telah terangkum secara umum, dimana rangkuman tersebut bersumber dari wiki waze, pelbagai waze country forum maupun peta yang telah dihasilkan oleh beberapa editor dimulai dari saat Indonesia tidak memiliki jalan sama sekali hingga penampakan peta yang ada pada saat ini.
Proses penerapannya telah melalui adaptasi panjang untuk disesuaikan dan diterapkan pada kondisi ruas jalan di Indonesia.
Anda dapat membacanya disini:
http://world.waze.com/forum/viewtopic.php?f=154&t=37235
Selama 3 tahun terakhir ini para editor waze di Indonesia telah menerapkannya dan sedikit banyak telah membantu proses bernavigasi pada waze walaupun terdapat beberapa kekurangan di sana sini.
Kondisi segmen atau ruas jalan pada waze sedikit berbeda dengan program Navigasi lainnya seperti: Garmin, Sygic, OviMaps, Tomtom sampai pada peta berbasis komunitas lainnya seperti Navigasi(dot)net maupun Openstreetmap dll.
Setiap ruas jalan (drivable) pada waze menyimpan data-data penting seperti:
*rata-rata kecepatan (km/Mph) setiap arah,
*gps points records
*soft/hard restriction
*dll
Dimana kesemuanya sangat berperan untuk menentukan arah routing dan live traffic info secara real-time. Data-data tersebut selalu ada walaupun kondisi jalan tersebut tidak sedang dilalui. Perbedaan signifikan juga terlihat pada penerapan Landmark/POI serta pemutakhirkan peta secara harian yang merupakan ciri khas pada aplikasi waze ini.
Fokus utama Waze Map adalah Routing disertai dengan Interaksi sosial. Penerapan Routing pada waze memerlukan beberapa kriteria dan batasan khusus agar proses navigasi bisa berjalan. Dan terkadang Jika diterjemahkan secara bebas (sesuai dengan "padanan kata"), pengkategorian Waze road dengan kondisi/penerapan di lapangan agak atau terkadang berbeda, -sekali lagi- agar proses routing pada navigasi dapat berjalan dengan baik. Ada beberapa kategori yang dapat dipergunakan routing dan ada juga yang tidak. Salah satunya adalah private road seperti yang anda maksudkan. Beberapa editor mungkin mengganti private road tersebut dengan kategori street ataupun service road agar dapat dipergunakan routing. Pertimbangannya adalah jalan pada suatu komplek/cluster perumahan tidak hanya dilalui/dimiliki oleh satu orang atau beberapa individu saja.
Jika kita mengklasifikasikan secara harafiah kondisi Jalan di Indonesia sesuai dengan UU no 38 tahun 2004 langsung pada peta waze ataupun sebaliknya -kriteria baku kategori waze diterapkan pada kondisi jalan di Indonesia-, maka mayoritas ruas jalan di Indonesia akan bersifat statis saja dengan kata lain dapat dilalui tetapi tidak dapat dipergunakan bernavigasi. Ada beberapa fungsi Interaksi sosial yang dapat diterapkan
Hanya pada saat proses Navigasi berlangsung seperti status sharing maupun foursquare checkin dll. Beberapa editor senior sudah sangat memahami sifat dinamis waze ini berdasarkan pengalaman mereka saat bernavigasi.
Sifat dinamis inilah juga yang juga memungkinkan suatu ruas jalan untuk "turun ataupun naik pangkat" berdasarkan trafik penggunanya dan bukan berdasarkan kondisi historis atas jalan tersebut.
Tidak hanya Indonesia saja yang melakukan "pengadaptasian" tersebut, editor-editor di negara lain pun juga melakukan hal yang sama, mungkin hanya Amerika dan beberapa negara saja yang menerapkan secara murni pengkategorian Waze map tersebut.
Anda bisa membandingkan sendiri pengaplikasian waze pada negara Amerika dan Inggris baik jalan ataupun POI yang agak berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Pengkategorian itu Penting, tetapi Proses Routing saat bernavigasi jauh lebih penting dari pengkategorian itu sendiri.
demikian, semoga membantu...
trev